Cerita 18+

Cerita 18+ Majikan Setubuhi Dua Anak Pembantunya

Cerita 18+ Majikan Setubuhi Dua Anak Pembantunya

Tubuh Adi terasa pegal- pegal pagi itu, sehabis kemarin malam datang di rumah bibinya di Tasikmalaya. Ekspedisi dari Jakarta dengan bus sepanjang lebih dari 5 jam buatnya letih. Karenanya pagi itu bibinya menyuruhnya buat dipijat guna melemaskan otot- ototnya.

Semula Adi menolak sebab ia tidak terbiasa dipijit. Namun sehabis ia tau yang hendak memijatnya merupakan Dedeh, wanita yang tiap pagi menolong bibinya tiap hari serta mempersiapkan seluruh keperluan saat sebelum kepasar buat berjualan, kesimpulannya Adi berminat pula. Selaku anak SMA, pikiran- pikiran kotor tentang dipijiti wanita melintas dibenaknya, siapa tau bisa bonus sehabis dipijat.

Lebih dahulu Adi sudah memandang Dedeh pagi itu kala mempersiapkan keperluan bibinya yang hendak berjualan di pasar. Dedeh wanita berumur 2 puluhan tahun, berwajah sangat cukup dengan kulitnya yang kuning langsat serta badannya yang padat berisi, nampak dibalik kebaya yang dipakainya.

Dedeh tidaklah pembantu, tugas utamanya cuma menemani sembari menunggui rumah kala bibinya yang janda berdagang dipasar. Dia masih saudara jauh dari bibinya, sebaliknya suaminya lagi bekerja di Arab. Saat ini sembari tengkurap disofa dengan cuma menggunakan kaus singlet serta kain sarung, Adi lagi menikmati pijatan Dedeh. Jemari tangan wanita mulai memijati

betisnya yang kaku. Pijatannya lembut tetapi lumayan bertenaga.

“ Pijatan kalian lezat, belajar dimana?” tanya Adi membuka pembicaraan

“ Ah, tidak belajar dari mana- mana, dapat sendiri” jawab Dedeh dengan logat Sunda yang kental.

“ Oh begitu” kata Adi sembari terus merasakan pijatan

“ Telah lama turut Bi Karta?” tanyanya lagi

“ Telah dekat 7 bulan” jawab Dedeh“ semenjak Kang Sudin suami aku kerja ke Arab Saudi”

” Telah lama pula ya” timpal Adi” Kang Sudin suka kembali?”

“ Belum sempat, habis dikontraknya satu tahun sih. Jadi satu tahun baru boleh kembali” jelas

Dedeh.

“ Waduh lama pula ya. Apa ngga kesepian?” tanya Adi memancing

“ Yah, gimana lagi. Namanya pula cari rejeki” jawab Dedeh yang jemarinya mulai memijati paha

Adi.

Dipijatinya paha itu mulai dari balik lutut terus keatas menyusup kebalik kain sarung yang dipakai Adi. Dedeh agak jengah kala tangannya menyusup sampai pinggul Adi serta menyadari pemuda itu tidak gunakan celana dalam. Wajahnya agak memerah namun senantiasa diteruskan pijatannya. Apalagi sembari merenggangkan kedua paha Adi, tangannya menyusuri pijatan sampai mendekati pangkal paha. Serta sebab licin oleh minyak, jemarinya nyelonong sampai memegang biji peler Adi.“ Aduh jangan disodok dong!” seru Adi pura- pura kaget.

“ Aduh maaf, licin sih” ucapnya menahan malu.“ Habis aden tidak gunakan celana sih”“ Eh maaf, aku pikir supaya seluruhnya kepijat” jawab Adi bandel.

Kesimpulannya sehabis bagian paha Dedeh pindah kebagian pinggang serta Adi membuka kaus singletnya kala pijatan itu terus kepunggung serta pundaknya. Pijatan Dedeh memanglah terasa lezat buat Adi ataupun sebab yang memijatnya wanita. Tetapi yang cerah selusuran jemari berminyak disekujur tubuhnya sudah membuat Adi merem- melek bersensasi, sampai tanpa sadar secara lama- lama batang nya mengencang.

Perihal ini yang buatnya gelagapan kala Dedeh menyuruhnya terlentang buat dipijat bagian depan.“ Eh bagian depannya pula ya?” tanyanya gugup.“ Iya, supaya sekaligus” jawab Dedeh terdengan merdu di telingan Adi. Dengan lama- lama diputar badannya celentang, sedangkan tangannya padat jadwal membereskan kain sarungnya supaya acungan batang nya tidak nampak. Sesungguhnya Dedeh ketahui apa yang terjalin, tetapi dia pura- pura tidak memandang serta sembari tersenyum kecil meneruskan pijatannya mulai dari kaki lagi.

Sembari tiduran Adi berupaya berlagak tenang serta menikmati pijitan Dedeh sembari menatapi wajah Dedeh yang menunduk. Wajah Dedeh lumayan menarik, rambutnya yang panjang digelung kebelakang, hidungnya bangir, bibirnya yang merah natural dengan bulu- bulu gelap halus diatasmya, menegaskan Adi pada penyanyi dangdut Iis Dahliah. Demikian pula dengan tangannya berbulu halus.

Serta suatu yang menyembul dibalik pakaian kebayanya membuat Adi terus menjadi naik spaning. Pakaian kebaya dengan belahan yang lumayan rendah sudah menunjukkan pula belahan buahdada Dedeh yang putih. Ditambah dengan posisi Dedeh yang berlutut serta membungkuk, sampai belahan itu terus menjadi mencuat. Terlebih kedua tangannya yang lagi memijat memencet buahdadanya dari samping sehingga gunung kembar yang padat berisi itu kian membusung.

Adi menelan ludah memandang itu sehingga membuat batang nya terus menjadi tegang, serta dengan malu- malu diberesi kain sarungnya supaya menyembunyikan benjolan yang terjalin. Adi terus menjadi risau kala tangan Dedeh mulai merambahi pahanya. Disamping terus menjadi jelasnya panorama alam pada buahdada itu, pula sebab pijatan jemari Dedeh terus menjadi mendekati pangkal pahanya.

Dedeh pula sudah memandang pergantian itu semenjak tadi. Lama- lama hasratnya selaku wanita yang ditinggal lama oleh suami, bangkit. Tetapi terdapat keraguan di dirinya, antara hasrat yang mulai menggelora serta kesetiaan kepada suami. Sembari menimbang- nimbang, jemari tangannya terus memijati kedua paha Adi yang kain sarungnya sudah tersingkap keatas sampai cuma menutupi pangkal pahanya.

Adi pemuda 8 belas tahun yang masih hijau soal seks. Pengetahuan yang didapatnya hanya dari cerita sahabat, novel serta VCD porno. Sampai mengalami suasana itu membuat dirinya grogi.

Ingin menerkam ia khawatir Dedeh berteriak serta menuduhnya ingin memperkosa. Ia belum dapat memandang serta membedakan respon seseorang wanita.

Kesimpulannya ia memilah diam serta terus menikmati pijatan Dedeh yang saat ini kian keatas menyusup kebalik kain sarungnya. Jemari Dedeh memijiti pinggul dikiri kanan pangkal paha Adi. Perihal mana membuat Adi terus menjadi blingsatan terlebih secara terencana ataupun tidak jemari Dedeh sesekali memegang bulu- bulu jembutnya.” Manuknya bangun ya?” tanya Dedeh kesimpulannya sembari tertawa kecil menyadari‘ burung’ diselangkangan pemuda itu terus menjadi mengacung. Hasratnya warnanya sudah mengalahkan kesetiaan. Tetapi semacam pula Adi, Dedeh masih ragu- ragu terhadap respon pemuda itu.

“ Ehh.. iya” jawab Adi gelagapan” Habis pijitan kalian lezat sekali sih.”“ Ah masa, tetapi itu artinya

aden wajar” kata Dedeh menimpali

“ Eceu ngga apa- apa, ngga tersinggung?” tanya Adi

“ Ah tidak apa- apa, aku pan telah biasa amati memiliki suami” jawab Dedeh kian berani.

“ Oh iya” kata Adi pula terus menjadi berani.

“ Ngomong- ngomong bagus mana memiliki aku sama memiliki Kang Sudin?” tanyanya lagi.

“ Ah mana aku ketahui, sayakan belum sempat amati punya

aden” jawab Dedeh memancing.

” Jika ingin amati, ya dibuka saja” kata Adi sembari menyibakkan kain sarungnya hingga

mencuatlah batang kemaluan yang sudah seluruhnya ngaceng.

Dedeh sedikit kaget tetapi dilihat pula batang kemaluan yang telah tegang itu.

” Gimana?” tanya Adi bernafsu.

” Eeee…. nggg…. sama saja bagusnya. Hanya punya

aden lebih besar serta panjang” jawab Dedeh sembari tertawa kecil serta tidak sadar jemarinya yang

memanglah terletak disekitar pangkal paha itu mulai membelai bulu- bulu jembut keriting yang

mulai berkembang produktif.

” Kata orang, wanita lebih suka burung yang gede” pancing Adi berani.

“ Ah, kata siapa” jawab Dedeh tersipu sembari matanya senantiasa memandang batang kemaluan pemuda itu yang mengangguk- angguk, sedangkan itu jemarinya masih membelai bulu jembut menghitam serta nafasnya mulai memburu. Heran pula ia, masih bocah tetapi burung nya telah sebesar itu.

Memanglah batang kemaluan Adi lebih besar serta panjang dari milik Sudin suaminya. Serta Dedeh pula sudah mendengar dari Iis sudaranya, terus menjadi besar batang kemaluan lelaki terus menjadi nikmat hujamannya dialami oleh wanita.

” Ya kata orang, aku pula belum ketahui” jawab Adi

” Belum ketahui. Memang

aden belum sempat melaksanakan?” tanya Dedeh bersemangat.

” Belum, sayakan masih perjaka ting- ting nih. Ajarin dong” kata Adi terus menjadi berani.

” Ah

aden dapat saja, diajarkan apa sih?” tanya Dedeh pura- pura bodoh.

” Diajarin gimana melaksanakannya” kata Adi yang tangannya telah memegang tangan Dedeh dan

mendorongnya supaya memegang batang nya.

Serta Dedeh menuruti dengan membelai lama- lama otot tegang itu.

” Benar

aden belum sempat?” tanya lagi.

” Berani sumpah,” kata Adi meyakinkan” memandang wanita telanjang saja aku belum sempat”

Dedeh terus menjadi tergerak, jemarinya terus menjadi berani meremasi batang kemaluan Adi, yang membuat pemuda itu terus menjadi bernafsu. Demikian pula dengan Adi, tangannya mulai berani merabai buahdada Dedeh serta meremasnya. Dedeh mengelinjang menikmati remasan itu. Sudah lama dia tidak menikmati sentuhan lelaki.

Serta Adi terus menjadi berani, jemarinya mulai membuka satu- persatu peniti di pakaian kebaya Dedeh yang sudah pasrah. Mata Adi berbinar kala peniti itu sudah lepas seluruh serta buah dada ranum yang masih terbungkus oleh BH terus menjadi menonjol keluar.

Lekas saja dia bangkit duduk serta memegang pundak Dedeh yang pula bersimpuh pasrah.

Dipandanginya seputar belahan putih lembut yang pula ditumbuhi bulu- bulu halus, kontras dengan kulitnya yang putih. Diusap- usapnya belahan dada itu lama- lama yang membuat Dedeh terus menjadi bergetar serta tangan Adi terus naik keleher sampai kedagu.

Diangkatnya dagu itu sampai muka Dedeh menengadah. Matanya nampak pasrah tetapi menaruh hasrat yang mengelora. Bibirnya merekah basah, mengundang buat dikecup. Hingga diciumnya bibir merah merekah itu dengan bernafsu.

Dedeh juga menyongsong ciuman itu dengan hangat, sedangkan tangannya kian keras meremasi batang kemaluan Adi. Serta tangan Adi pula tidak tinggal diam, sehabis membuka pakaian kebaya Dedeh, lekas saja tangannya membuka kancing BH yang membungkus buahdada yang montok itu.

Hingga mencuatlah sejoli gunung montok yang sedari tadi menarik atensi Adi. Dedeh secara refleks terus menjadi meremas serta mengocok batang kemaluan Adi kala pemuda itu dengan bernafsu meremasi buahdadanya yang sudah terbuka. Sedangkan itu ciuman mereka semakin

bernafsu.

Walaupun belum sempat bercinta dengan wanita tetapi soal ciuman serta rabaan, Adi lumayan pengalaman. Cuma sebatas seperti itu yang bisa dicoba bersama pacarnya, Dewi.

Adi menghasilkan seluruh jurus menciumnya, lidahnya menjulur menjelajahi kedalam mulut Dedeh. Demikian pula dengan Dedeh, berupaya mengimbangi dengan keahlian yang dipunyai. Memandang keahlian pemuda itu, Dedeh ragu hendak pengakuannya belum sempat bercinta dengan wanita.

Tetapi nafsu yang makin menggebu menghapus seluruh keraguannya, yang berarti hasratnya harus

tertuntaskan.

Sehabis puas menciumi mulut Dedeh, lama- lama mulutnya mulai menyusuri leher wanita itu terus kebawah ke belahan dadanya yang ranum. Dedeh mendesah kala ujung lidah Adi mulai menjilati seputar buahdadanya yang ranum, terus keputingnya yang terus menjadi membeku serta menghisapnya semacam balita.

” Ahh.. den, gelii..” rintih Dedeh.

Adi dengan bernafsu terus meremasi serta menghirup buahdada ranum yang itu. Dikeluarkan seluruh jurus bercinta yang ia ingat, buat memuaskan hasratnya yang makin menggebu. Baru awal kali seperti itu dia menciumi buahdada perempuan secara utuh. Dengan Dewi pacarnya cuma sebatas meraba serta meremas, itu juga masih berpakaian.

Buahdada Dedeh yang padat berisi memanglah sangat menarik hasrat lelaki. Wujudnya padat berisi, tidak sangat besar tetapi montok. Ditambahi dengan bulu- bulu halus disekitarnya menaikkan energi tarik alias terus menjadi nafsuin. Demikian pula dengan Adi dengan tidak puas- puasnya mulut serta tangannya secara bergantian meremasi serta melumati sejoli gunung montok nan lembut.

Dedeh dengan penuh gairah menikmati seluruh sentuhan itu. Serta Adi yang batang nya terus dirangsang remasan tangan Dedeh, secara lama- lama nafsunya terus menjadi besar. Kocokan serta remasan itu dialami terus menjadi nikmat sehingga batang nya terus menjadi tegang serta sensitif.

Mendadak Adi bangkit berlutut serta membebaskan kulumannya dari buahdada Dedeh. Batang nya yang sudah seluruhnya tegang itu ditempelkan diantara buah dada Dedeh yang montok serta digesek- gesekkan turun- naik. Dedeh mula- mula bimbang, tetapi setelah itu mengimbangi dengan memencet kedua buahdadanya sampai batang kemaluan itu terjepit antara lain.

Perihal ini terus menjadi menaikkan kenikmatan untuk Adi yang terus menjadi aktif mengesekkan batang nya. Demikian pula dengan Dedeh yang baru awal melaksanakan posisi itu, dialami terdapat sensasi lain batang kemaluan lelaki mengesek- gesek diantara belahan dadanya. Sedangkan itu Adi pula merasakan sensasi yang sama, sehingga tidak sebagian lama setelah itu Adi merasa kalau dia hendak lekas orgasme, hingga dipercepat kocokannya serta tanpa dapat dicegah muncratlah cairan hangat dari lubang nya yang masih terjepit diantara buahdada Dedeh.

“ Ahhhhc…hhhhhggghhh…!” rintih Adi sembari membebaskan hasratnya. Sesaat Adi merasa persendiannya meregang oleh perasaan nikmat yang sebagian detik dialami.

Dedeh kaget tidak menyadari pemuda itu sudah orgasme. Dedeh baru sadar kala dadanya yang menjepit batang kemaluan itu dilumuri cairan hangat yang sebagian lagi memerciki leher serta dagunya.

“ Hi hi.. telah keluar ya den?” kata Dedeh terkikik memandang batang kemaluan pemuda itumenumpahkan lahar panasnya diantara jepitan buahdadanya.

Tetapi jepitan buahdadanya pada batang kemaluan itu tidak dilepaskan, Dedeh pula merasakan nikmat kala seputar dadanya terasa hangat oleh percikan cairan putih kental yang dikeluarkan kemaluan pemuda itu

“ Habis jepitan kalian lezat sekali” jawab Adi menutupi rasa malunya.

Sesungguhnya posisi itu dicoba reflek saja kala dialami mendekati orgasme. Ia seketika teringat film porno yang sempat ditonton serta mau mempraktekkannya, dengan hasil nikmat yang luar biasa.

Keduanya setelah itu terduduk. Dedeh padat jadwal mensterilkan lumuran mani didadanya dengan melap pada kainnya yang telah terlanjur terserang. Nafasnya masih memburu. Sedangkan Adi masih mengendalikan nafasnya sembari mensterilkan batang nya yang masih setengah tegang. Terlihat keduanya masih bernafsu buat meneruskan ronde berikutnya.

Paling utama Dedeh, yang nafsunya belum terlampiaskan, yang kemudian bangkit berdiri serta lekas membuka kainnya sembari mengeraikan rambutnya yang panjang. Adi penatap wanita itu yang hanya mengenakan celana dalam. Badan telanjang Dedeh memanglah terus menjadi nampak menggairahkan.

Bentuk badan badannya lagi saja dengan kulit putih khas wanita Sunda. Lekukan- lekukan ditubuhnya seperti itu yang membuat birahi lelaki langsung“ konak”. Buahdadanya menggantung padat berisi dengan puting kemerahan dikedua puncaknya, dan pinggang yang ramping serta pinggul yang montok. Kakinya dihiasi paha yang berisi serta betis yang ramping lembut. Seluruhnya, walaupun Dedeh wanita desa, terkesan terpelihara.

Terlebih kala Dedeh membuka celana dalamnya, terus menjadi jelasnya keseksian wanita itu.

Terpampanglah dengan jelas pangkal paha dengan bulu jembut menghitam rimbun, kontras dengan kulitnya yang putih. Bulu jembut itu tidak cuma berkembang diseputar pangkal pahanya tetapi merebak tipis keatas sampai kesekitar pusarnya.

Adi menelan ludah, lama- lama batang nya mulai bangkit. Perihal itu memanglah yang diartikan Dedeh buat lekas menaikkan nafsu pemuda itu.

“ Badan kalian bagus betul, mengairahkan” kata Adi sembari menelan ludah serta lekas bangkit

berdiri sampai mereka silih berhadapan.

Batang kemaluan Adi yang sudah tegang mengacung leluasa yang lekas ditangkap tangan Dedeh serta diremas- remasnya. Demikian pula dengan Adi. Tangannya lekas menggerayangi buahdada ranum yang mempesonanya. Sedangkan tangan yang satunya menyusuri keselangkangan Dedeh. Dirabanya bulu jembut itu yang rimbun serta gelap itu. Serta suatu dibaliknya pastilah lebih menggairahkan.

Dedeh mendesah kala jemari pemuda itu mulai merambahi bagian- bagian sensitifnya, kemudian mereka silih berciuman kembali buat terus menjadi menaikkan nafsu tiap- tiap.

“ Oh den….., terus den…ah..!” rintih Dedeh makin bernafsu kala jemari Adi mulai menyusup keselangkangannya serta memegang bibir nya yang sudah basah.

Dengan ujung jarinya disusupkan kebelahan Dedeh yang sudah merenggangkan kedua pahanya.

Kembali Adi mau mempraktekkan film porno yang sempat ditontonnya. Disuruhnya Dedeh buat tiduran terlentang sebaliknya dia terletak diatasnya. Kepalanya pas diatas selangkangan Dedeh serta selangkangannya diatas kepala Dedeh. Dedeh mula- mula bimbang. Didepan wajahnya batang kemaluan yang mengacung menggantung tegang seakan ingin menghujamnya. Dengan polos batang kemaluan itu hanya diremas- remas. Badan Dedeh bergetar kala dialami tangan, mulut serta lidah Adi mulai menjelajahi bibir nya dengan penuh nafsu.

Memanglah Adi mulai memasuki lembah dipangkal paha perempuan itu. Disibakkannya bulu jembut yang melingkari lubang diselangkangan Dedeh. Matanya nanar memandang kemaluan wanita buat yang awal. Belahan itu nampak lembab serta kala dengan jemarinya dikuakkan, terlihatlah yang putih kemerahan sudah basah. Dengan tidak tabah dicium serta dijilatinya belahan itu. Harum.

“ Ah…den, geli….” Rintih Dedeh menikmati sentuhan lidah pada nya yang belum pernah

dialami lebih dahulu.

Sudin suaminya dalam bercinta tidak mengenakan metode macam- macam, mencium bibir, meraba dada, kemudian langsung memasukan batang kemaluan kedalam nya. Serta gayanya itu- itu pula, Sudin diatas, Dedeh dibawah. Sebagian menit setelah itu Sudin keluar tanpa memperdulikan apakah istrinya pula puas. Sepanjang Dedeh menikah ia belum sempat merasakan serta ketahui tentang orgasme.

Sebab itu apa yang dicoba Adi terhadapnya ialah pengalaman awal yang sangat menggairahkan. Saat ini bukan Dedeh yang mengajari Adi tetapi kebalikannya Adi yang pegang kendali.

‘ Mari dong De, manukku dihisap” kata Adi kala dirasakannya Dedeh cuma memegang serta meremasi nya saja.

Dedeh tertegun, dia belum sempat melaksanakannya, tetapi kemauan tahunya lebih besar buat berupaya. Lama- lama didekatkan batang kemaluan dalam genggaman tangannya yang sudah tegang itu kemulutnya yang terbuka. Terasa asing kala kepala kemaluan yang keras serta kecoklatan itu memegang bibirnya.

” Gunakan lidahnya De, jilati” perintah Adi.

Dedeh menuruti, ujung lidahnya lama- lama dijulurkan memegang kepala kontol serta mulai menjilati.

“ Ah.. ya terus De begitu, nikmat euy!” desah Adi diantara kesibukannya memasuki hutan rimbun berdanau hangat.

Sentuhan lidah Dedeh terasa nikmat, tetapi Adi mau yang lebih hot. Hingga diturunkan pinggulnya sampai batang nya itu terus menjadi masuk kemulut Dedeh. Dedeh menyambutnya dengan membuka mulutnya lebih lebar sampai kepala kontol yang besar itu masuk seluruh kedalam mulutnya yang kecil. Digunakan lidahnya buat mengelitik serta menghirup kepala kontol itu yang membuat Adi menggerinjal kenikmatan.

Dedeh nyatanya kilat belajar. Saat ini mulut serta lidahnya terus menjadi aktif mengulum serta menjilati batang kemaluan pemuda itu, walaupun masih kaku tetapi senantiasa dialami Adi nikmatnya luar biasa. Dedeh pula merasakan sensasi lain dalam melaksanakannya, mengingatkannya sewaktu mengulum es parafin, disamping pula nikmat yang dialami dari jilatan lidah Adi di lubang nya.

Mulut mereka terus melaksanakan tugasnya tiap- tiap. Keduanya bersama belum pengalaman melaksanakannya, karenanya buat mereka sensasi yang dialami sangat luar biasa.

Adi yang berencana cuma 2 hari dirumah bibinya berniat sepanjang bisa jadi tinggal dirumah bibinya buat bisa terus bercinta dengan wanita yang sudah buatnya kepelet. 10 kali satu hari pula ia mampu melaksanakan. Ia merasa tidak rugi keperjakaannya lenyap oleh wanita ini.

Demikian pula dengan Dedeh, pengalaman yang tengah dirasakan saat ini sudah buatnya mabuk kepayang. Belum sempat sepanjang ini ia merasakan nikmat yang sangat mengebu dikala bercinta semacam saat ini. Kulumanan serta jilatannya pada batang kemaluan serta lubang nya yang dijilati mulut pemuda itu membuat segala badannya bergetar dialiri setrum kenikmatan yang memabukkan. Sampai gairahnya terus menjadi meninggi serta tanpa disadari orgasme yang belum sempat dialami melandanya.

“ Aduh gusti..! Achh..!” desahnya parau kala dialami suatu didalam nya berdesir- desir serta menjalar keseluruh badannya mendatangkan kenikmatan luar biasa yang belum sempat dialami. Seketika badan Dedeh jadi sangat sensitif mengerinjal kegelian menerima jilatan mulut Adi, sampai ditolaknya badan pemuda itu dari atas badannya.

“ Hi.. hi geli ah!…” desisnya menahan tawa.

Adi bimbang menjawab kelakuan Dedeh, ia pula sama bodohnya.

” Eh mengapa sih?” tanyanya bimbang memandang Dedeh yang tiduran meringkuk mendekapkan kedua tangannya kedada sembari senyum- senyum.

” Engga ketahui ya, perasaan tadi ingin berkemih tetapi hanya terasa keluar didalam serta seketika kerasa geli seluruh” jawabnya pula bimbang.

“ Oh begitu, itu maksudnya kalian tadi orgasme” kata Adi sehabis menganalisa jawaban Dedeh.

“ Orgasme?, apa itu?” tanya Dedeh masih bimbang.

” Itu sama semacam aku tadi keluarin air sperma” jawab Adi.

” Oh begitu, tetapi kok ngga keluar keluar airnya?” tanyanya lagi

” Itu sebab Eceu wanita, keluarnya didalaem” jawab Adi sekenanya, soalnya ia pula kurang mengerti permasalahan itu disamping nafsunya masih besar belum terlampiaskan.

“ Mari atuh dilanjutkan, sang otong masih ngaceng nih” ajak Adi sembari mengacungkan batang nya yang memanglah masih tegang. Dedeh tersenyum penuh makna langsung tiduran celentang dengan kaki ditekuk serta kedua pahanya mengangkang. Rambutnya yang panjang tergerai di atas kasur. Adi lekas pengatur posisi diatas badan Dedeh. Warnanya Adi mau lekas melaksanakan ikatan sex yang sesungguhnya.

Dengan berdebar ditunjukan batang nya kelubang Dedeh yang telah basah. Badannya berdesir kala kepala nya memegang bibir yang sudah merekah.

“ Ahhh..!” desis Dedeh merasakan nikmat sentuhan serta selusuran kepala kontol Adi yang besar di lubang nya yang kecil. Adi lama- lama mendesak pinggulnya sampai kepala nya terus menjadi meyelusup kebelahan yang sudah basah itu.

“ Ah.. den terus masukin” desis Dedeh berikan semangat.

Sudah sebagian bulan lubang nya tidak disinggahi kontol lelaki sampai debaran yang dialami semacam pada malam awal.

Demikian pula dengan Adi, selusuran batang nya pada lubang Dedeh yang lembut mendatangkan sensasi yang sepanjang ini hanya ia angankan melalui mimpi. Dengan kekuatan penuh didorongnya batang nya menerobos lubang kenikmatan yang sangat dalam.

“ Aduh gusti!” teriak Dedeh tertahan merasakan hujaman batang kemaluan yang besar serta keras itu kelubang nya yang kecil.

Memanglah batang kemaluan Adi yang besar lumayan seret masuk kedalam lubang Dedeh yang walaupun telah tidak perawan tetapi masih lumayan kecil.

Untung cairan didalam lubang Dedeh lumayan licin sampai menolong masuknya batang kemaluan itu lebih dalam.

“ Ah..! lezat euy!” desis Adi kala segala batang nya sudah tertancap di lubang

Dedeh yang merasa perih sedikit pada lubang nya akibat besar serta panjangnya batang kemaluan itu. Tetapi perasaan perih itu tidak lama lenyap kala lama- lama Adi mulai mengerakkan batang nya keluar masuk lubang nya.

Dedeh merintih kenikmatan merasakan gesekan di dalam lubang nya, kedua pahanya terus menjadi diregangkan. Demikian pula dengan Adi, gerakan maju mundur batang nya di dalam Dedeh betul- betul mendatangkan kenikmatan yang luar biasa.

Adi merasa terus menjadi bernafsu mengerakkan batang nya yang makin keras serta tegang, sampai mendatangkan rasa nikmat yang sepanjang ini hanya dihayalkan melalui mimpi. Saat ini secara nyata dia melaksanakan persetubuhan dengan wanita yang bukan saja menawan serta bertubuh indah, tetapi pula goyangan pinggulnya berikan kenikmatan yang lebih.

Memanglah Dedeh yang secara tidak sadar berupaya mengimbangi gerakan Adi di atasnya, menggerak- gerakkan pinggulnya bagaikan penari jaipongan. Memutar, kadangkala menghentak maju. Perihal mana membuat Adi terus menjadi syurr.

“ Ah! De, yeah begitu. Lezat sekali!” Desis Adi

“ Mari den, goyang terus supaya tuntas” Dedeh pula tidak ingin kalah berikan semangat.

Serta mereka terus menjadi hot mengerakkan badannya buat mencari kenikmatan tiap- tiap. Mereka tidak memperdulikan lagi kondisi sekelilingnya, dalam benak mereka hanya terdapat gimana menggapai kenikmatan setinggi bisa jadi. Tanpa mereka sadari sejoli mata mencermati perbuatan mereka dari balik jendela. Sejoli mata yang berbinar penuh nafsu.

Adi mendekap badan Dedeh serta membalikkan posisi mereka jadi Adi di dasar serta Dedeh diatas.

“ Mari De, goyanganya” pinta Adi supaya wanita itu lebih aktif.

Serta Dedeh yang terletak diatas jadi lebih bebas menggerakkan pinggulnya, bukan cuma naik turun tetapi pula memutar.

pinggulnya semacam orang lagi mengulek.

Tangan Adi tidak tinggal diam, diremasinya buahdada montok yang menggantung itu sehingga mendatangka n rangsangan untuk Dedeh.

Badan Dedeh menghentak- hentak bagaikan penunggang kuda liar. Belum sempat ia merasa senikmat ini dalam melaksanakan sanggama. Seluruh gerakannya dicoba secara naluri, sebab ia belum sempat melaksanakannya dalam style demikian, tetapi betul- betul mendatangkan kenikmatan yang sangat.

Demikian pula dengan Adi, pengalaman awal yang betul- betul tidak hendak terlupakan.

Mereka terus melaksanakannya dengan lebih aktif. Dedeh yang terletak diatas seakan mengatur game. Lama- lama ia ketahui gerakan apa yang mendatangkan nikmat yang lebih buat dirinya serta pula pemuda itu. Gerakan batang kemaluan yang besar serta keras didalam lubang nya sudah pula menggesek- gesek kelentitnya, sampai terus menjadi menaikkan gairahnya.

Lama- lama tetapi tentu nafsu keduanya terus menjadi besar. Adi merasakan batang nya terus menjadi sensitif. Demikian pula dengan Dedeh yang didalam lubang nya terus menjadi berdenyut nikmat, sehingga terus menjadi dipercepat goyangannya.

” Mari De, gayang terus hingga tuntas!” teriak Adi keenakan serta bertepatan dengan itu batang nya berdenyut- denyut serta tanpa dapat dicegah memuncratkan cairan kenikmatan didalam lubang Dedeh.

“…!…..!….…!”

“ Mari den keluarkan seluruhnya!” teriak Dedeh yang goyangannya terus menjadi merajalela sebab merasakan pula nikmat oleh semburan cairan hangat dari kontol Adi didalam liang nya. Sehingga tanpa disadari buatnya menggapai klimaks yang belum sempat dialami.

” Duh Gusti!….. nikmat!” desisnya kala dialami otot- otot didalam lubang nya meregang serta terasa berdesir nikmat. Lebih nikmat dari yang dialami lebih dahulu, sebab terdapatnya gesekan batang kemaluan didalamnya.

Badan Dedeh ambruk menindih badan Adi. Tulang- tulangnya terasa ingin copot. Nafasnya memburu dengan butiran keringat membasahi sekujur badannya. Adi mendekap badan telanjang itu. Nafasnya pula memburu. Berupaya mengingat apa yang barusan dirasakan, tetapi sukar dibayangkan. Sedangkan kemaluan mereka masih silih bertaut.

Seketika mereka diguncang oleh pintu samping yang terbuka. Mendadak itu mereka lekas membebaskan pelukan serta membereskan diri. Adi lekas mencapai kain sarungnya demikian pula dengan Dedeh lekas menutupi badannya dengan kain kebayanya.

Dari pintu tengah timbul wanita muda, mirip dengan Dedeh. Mukanya memerah dengan senyum yang bergairah. Warnanya wanita ini yang mengintip perbuatan keduanya serta tidak bisa menahan hasrat atas apa yang disaksikan, sampai menerobos masuk buat nimbrung.

” Maaf ya De, Iis tidak tahan ngeliatnya” katanya sembari mendekati keduanya.

” Eh Iis, terdapat apa?” tanya Dedeh gugup sembari terus merapikan pakaiannya.

” Ah kalian, jangan malu- malu. Iis telah amati dari tadi” katanya lagi

Adi bengong memandang seluruhnya. Seseorang wanita, sangat mirip Dedeh, terletak dihadapannya.

” Eh De, memiliki pacar tidak bilang- bilang. Siapa ini?” tanya wanita yang dipanggil Iis sembari melirik Adi serta tersenyum menggoda.

” Ini den Adi, keponakannya teteh Karta” jawab Dedeh” Jangan bilang kang Sudin ya”

” Oh, pantes ganteng, ngga heran Dede kepincut” kata Iis menggoda

” Maaf ya den, ini Iis kerabat kandung aku” kata Dedeh menerangkan.

“ Ya ya…” ucap Adi baru paham, pantas mirip.

” Maaf ya den, buat kaget. Habis game aden serta Dede seru sekali, aku jadi ngga tahan” kata Iis tanpa malu- malu.

” Eh…ngga apa- apa” jawab Adi gugup.

Dedeh lekas menarik Iis ke kamar serta berdialog sungguh- sungguh. Tidak lama Dedeh keluar dengan wajah memerah serta mendekati Adi.

” Maaf ya den, Iis kepingin pula main dengan Aden” kata Dedeh sembari menunduk.

” Hah” Adi sedikit kaget” suaminya dimana?”

” Iis janda” jawab Dedeh

” Oh begitu” kata Adi ragu.

Berarti ia wajib melayani 2 wanita sekalian, kembar lagi, pikirnya.

” Kalian sendiri gimana, keberatan tidak?” tanya Adi

” Itu sih terserah Aden” kata Dedeh

” Boleh deh, tetapi kalian turut pula” kata Adi

” Iktikad aden?” tanya Dedeh tidak mengerti

” Iya kita main bertiga” kata Adi lagi

” Bertiga, gimana triknya” tanya Dedeh lagi

” Mudah De, dapat diatur” celetuk Iis yang menguping pembicaraan mereka.

” Mari den” ajak Iis tidak tabah serta tanpa malu- malu lekas membuka pakaiannya.

Tidak berbeda dengan Dedeh, Iis pula berkulit putih bersih. Cuma badannya sedikit lebih besar. Tetapi mukanya memanglah mirip Dedeh. Serta kala Iis sudah telanjang bundar, hingga sama seksinya dengan Dedeh. Buahdadanya padat berisi dengan puting susu yang kecoklatan, pinggangnya ramping, pinggulnya montok dengan bulu jembut dipangkal pahanya gelap rimbun serta keriting. Adi menelan ludah, tidak terbayangkan lebih dahulu wajib bercinta dengan 2 wanita kembar sekalian.

” Ah!” desis Adi kala terasa batang nya bagai dipelintir apabila Dedeh memutar

” Ahhh….. ahh!” desis Adi parau merasakan kenikmatan yang luar biasa.

Iis nyatanya lebih kasar dari Dedeh. Didekatinya Adi serta langsung mengulum bibir pemuda itu dengan bernafsu membuat Adi sedikit gelagapan serta berupaya mengimbangi. Hingga keduanya ikut serta dalam cumbuaan yang bergelora disaksikan Dedeh yang masih tertegun.

Pengalaman hari ini betul- betul luar biasa untuk Dedeh. Awal kali dia tidur dengan lelaki lain yang bukan suaminya serta memperoleh kenikmatan yang menggetarkan. Saat ini dia melihat kerabat kembarnya lagi bergelut mesra dengan Adi. Baru awal itu ia melihat wanita serta lelaki bercinta, didepan matanya pula.

Tanpa sadar dia menyimak seluruh perbuatan mereka dengan gairah yang lama- lama bangkit. Iis memanglah lebih memiliki pengalaman dengan lelaki. Dia sudah kawin cerai 2 kali. Sebaliknya tidur ataupun selingkuh dengan lelaki lain entah telah berapa banyak. Sebab itu Iis lebih aktif serta ketahui gimana mencumbui lelaki serta membagikan rangsangan untuk pendampingnya serta dirinya.

Saat ini mulutnya mulai merambahi dada Adi yang sudah terlentang pasrah, sedangkan tangannya sudah meremasi batang kemaluan besar yang sudah tegang itu. Jilatan lidahnya didada Adi membagikan rangsangan yang nikmat untuk pemuda itu. terlebih kala mulutnya terus menjadi turun kebawah, keperutnya terus kepangkal pahanya.

Adi merem- melek keenakan kala batang nya mulai dijilati mulut Iis dengan penuh nafsu. Kuluman serta jilatan mulut Iis memanglah jauh lebih pintar dari Dedeh yang masih amatiran. Terlebih kala Iis mengajak Dedeh buat turut nimbrung menjilati batang kemaluan yang terus menjadi tegang membeku itu.

Dengan patuh Dedeh, yang pula sudah dilanda nafsu, menjajaki ajakan Iis. Hingga batang kemaluan itu saat ini dikerubuti oleh jilatan serta kuluman mulut 2 wanita kembar. Iis semacam mengajari Dedeh gimana triknya memperlakukan kemaluan lelaki. Sebab sehabis dia melaksanakan gerakan tertentu dengan mulutnya, disuruhnya Dedeh melaksanakan perihal yang sama.

Sehingga batang kemaluan Adi secara bergantian dikulum, dijilat serta dihisap oleh mulut kedua wanita kembar itu. Adi betul- betul merasakan kenikmatan diperlakukan semacam itu, badannya bergetar menahan rangsangan yang lagi melandanya.

Sedangkan itu Adi pula tidak tinggal diam. Kedua tangannya pula mulai merambahi pinggul kedua wanita itu yang menungging. Tangannya merambahi belahan kemaluan sang kembar yang pula sudah merekah. Dengan jemarinya dirabai bibir kemaluan diantara lembah berbulu rimbun itu. Jari tengahnya disusupkan kedalam lubang yang basah sehabis lebih dahulu mengelitiki kelentit yang membuat kedua wanita itu mengelinjang geli.

“ Mari den terus, lezat ah!” desis Iis keenakan.

Ketiganya terus silih merangsangi pendampingnya sampai kesimpulannya Iis menghentikan kulumannya serta bangkit. Warnanya dia sudah sangat bernafsu buat menuntaskan birahinya. Langsung saja diatur letaknya sembari berjongkok mengangkangi batang kemaluan yang tegang serta masih dipegang Dedeh.

“ Oyo De arahkan” pintanya Diturunkan pinggulnya serta Dedeh dengan patuh memusatkan batang kemaluan Adi yang dipegangnya

kelubang Iis yang merekah basah. Iis lekas memencet pinggulnya kala kepala kontol itu sudah pas didepan lubang nya, sehingga dengan mudah batang kemaluan itu terhujam masuk kedalam lubang kenikmatannya.

“ Duh bapa!” desisnya merasakan nikmat kala batang kemaluan yang besar serta keras itu mengelorosor masuk kedalam lubang nya yang sudah gatal- gatal nikmat. Adi pula merasakan kenikmatan yang sama serta terus menjadi nikmat kala Iis mulai mengerakkan pinggulnya turun naik dengan berirama. Adi mulai dapat merasakan kalau goyangan Iis memanglah lebih pintar tetapi lubang Iis terasa lebih longgar dibanding memiliki Dedeh. Bisa jadi sebab Iis sudah tidur dengan banyak lelaki sehingga lubangnya terasa lebih besar.

Tidak demikian dengan Iis hujaman batang kemaluan Adi dialami lumayan besar serta keras sehingga mendatangkan kenikmatan yang sangat.

Badan Iis menghentak- hentak bagaikan penunggang kuda liar. Ditariknya Dedeh yang bengong supaya menempatkan selangkangannya diatas mulut Adi buat dijilati. Hingga kembali ketiganya ikut serta dalam pertandingan yang seru serta nikmat. Adi sembari celantang menikmati batang nya yang keluar masuk Iis sembari mulutnya mulai menjilati lubang Dedeh yang separuh berjongkok dengan kedua paha yang mengangkang.

Sedangkan mulut Dedeh turut pula melumati puting buah dada Iis yang montok.

Hujaman kontol Adi di lubang nya dialami sangat nikmat oleh Iis, entah sebab telah lumayan lama tidak melaksanakan senggama ataupun memanglah sebab kontol itu panjang serta besar. Sehingga kian lama gerakan serta goyangan pinggul Iis kian merajalela sebab dialami puncak syahwatnya terus menjadi dekat. Kesimpulannya dengan gerakan yang menghentak ditekannya pinggulnya kebawah sehingga batang kemaluan itu menghujam sedalam- dalamnya kedalam lubang nya.

“ Duhh…!…. ahhhh!” pekiknya panjang kala dialami suatu berdesir didalam lubang nya serta mendatangkan kenikmatan yang luar biasa.

Badannya terasa lunglai serta ambruk mendekap badan Dedeh yang masih menjilati buah dadanya.

“ Aduh De enaknya..” desisnya.

“ Telah keluar Is?” tanya Dedeh yang dijawab Iis dengan anggukkan.

“” Mari atuh gantian, Dede pula telah ingin lagi” kata Dedeh tidak malu- malu lagi.

Iis sesungguhnya masih ingin melanjutkan gerakannya sebab dialami batang kemaluan Adi yang masih terhujam di lubang nya masih terasa mengacung.

“ Silakan” kata Iis sembari bangkit serta terlepaslah pertautan kemaluan mereka.

Memanglah batang kemaluan Adi masih keras mengacung. Warnanya keadaan Adi masih bugat biarpun sudah bertempur dengan 2 wanita. Saat ini dia mau cari posisi lain, disuruhnya Dedeh menungging serta disodok dari balik.

Pinggul Dedeh yang putih lembut serta montok mendongak keatas dengan belahan jembutnya yang berbulu rimbun mengintip diantara pangkal pahanya. Adi menelan ludah memandang panorama alam itu. Sembari mengelus- elus batang nya didekati pinggul wanita itu yang telah menunggu. Ditunjukan batang nya kebelahan yang terjepit diantara paha yang pula putih lembut. Dengan dorongan lembut dimasukan batang nya kedalam lubang itu. terasa kecil sebab dengan posisi itu lubang itu terjepit kedua paha.

“ Ah….!” Desis Dedeh kala dialami batang kemaluan yang besar serta tegang menyelusup kedalam

lubang nya.

Dengan memegang pinggul wanita itu lama- lama digerakkan pinggulnya sehingga batang nya mundur maju dibalam lubang yang masih terasa kecil itu. Dedeh menggigit bibirnya merasakan nikmat demikian pula dengan Adi, gesekan batang nya didalam lubang

itu mendatang sensasi yang luar biasa.

Adi mengerakkan pinggulnya terus menjadi kilat serta berirama. Badan Dedeh turut terguncang- guncang menjajaki gerakan itu.

“ Ah…Den, terussss Den” desis Dedeh terus menjadi bernafsu.

Sedangkan itu Iis pula mulai bernafsu lagi melihat adegan yang tengah berlangsung, dengan lama- lama ditempatkan badannya dibawah badan Dedeh dengan kepalanya terletak diantara paha Dedeh sebaliknya pangkal pahanya yang mengangkang dibawah muka Dedeh buat dijilati.

Tangan Iis merabai selangkangan Adi serta mengusap- usap biji pelernya dan merabai bibir kemaluan Dedeh yang lagi di hujami batang kemaluan Adi. Sedangkan Dedeh sudah pula menjilati selangkangan Iis paling utama bibir nya yang ditutupi rimbunan bulu jembut. Kembali ketiganya bertarung mancari kenikmatan. Adi berpikir berarti sehabis Dedeh, ia wajib melayani Iis yang telah mulai birahi lagi. Edan, pikirnya. Tetapi dia percaya mampu mengatasinya. Memanglah semangat mudanya buatnya terus menjadi penuh kepercayaan buat melaksanakannya.

Hingga goyangannya terus menjadi kilat saja.

Serta Dedeh pula merasakan terus menjadi nikmat, terlebih kelentitnya yang dirabai Iis buatnya terus menjadi naik birahi. Sampai kesimpulannya suatu mendesir didalam kemaluannya.

“ Ah……uhh…. ahhh!” pekiknya kesetanan merasakan orgasme yang berulang kali di pagi ini. Adi ketahui Dedeh telah klimaks tetapi dirinya belum merasakan.

“ Gantian De, ku telah gatel lagi” pinta Iis. Dedeh faham serta Adi mencabut batang

nya.

“ Mari Den, tuntaskan” pinta Iis masih terbaring dengan kedua kaki mengangkang. Adi lekas mengendalikan posisi diatasnya serta langsung menghujamkan batang nya ke lubang Iis yang sudah menganga.

“ Ahh..!” desisinya sembari mendekap badan Adi erat.

Kembali keduanya berpacu penggapai nikmat tiap- tiap. Adi dengan hentakan- hentakan keras mengerakkan pinggulnya maju mundur menghujamankan batang nya kedalam liang Iis.

“ Mari den, tancap terus.” Desah Iis menikmati hujaman Adi yang secara lama- lama merasakan kalau batang nya terus menjadi keras serta sensitif.

Demikin pula dengan Iis, lubang nya terus menjadi licin serta nikmat. Nampaknya keduanya hendak lekas menggapai puncak. Mereka berpacu terus menjadi binal serta liar. Keduanya mau menuntaskan permainan

dengan kenikmatan yang setinggi- tingginya.

Sampai kesimpulannya Iis mendekap keras badan Adi sembari melenguh kenikmatan serta bertepatan dengan itu Adi pula mengerang.

“….!…..!….!”

“ Ahhhh…. ahhh!” desis Adi

“ Duh bapa, lezat sekali” desis Iis nyaris bertepatan.

Badan keduanya meregang tetapi berpelukkan erat. Keringat bercucuran serta bersatu. Tuntas telah pertempuran segi 3 di pagi itu.

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button