Cerita 18+ Keakraban dengan Adik Istri Binal
Cerita 18+ Keakraban dengan Adik Istri Binal
Cerita 18+ Keakraban dengan Adik Istri Binal – Keakraban ini bermula dengan seringnya kami saling bertelepon dan makan siang bersama pada saat jam kantor… Saya, Andry (bukan nama sebenarnya) adalah seorang pria berusia 35 tahun dan telah berkeluarga, istri saya seumuran dengan saya dan kami telah dikarunia 2 orang putra.
Istri saya adalah anak ke 2 dari empat saudara yang kebetulan semuanya wanita dan semuanya telah menikah serta dikarunia putra-putri yang relatif masih kecil, diantara saudara-saudara istri, saya cukup dekat dengan adik istri saya yang kurang lebih berumur 34 tahun bernama Siska (bukan nama asli).
Keme ini bermula dengan seringnya kami saling bertelepon dan makan siang bersama pada saat jam kantor (tentunya kami saling menjaga rahasia ini), dimana topik pembicaraan berkisar mengenai soal pekerjaan, rumah tangga dan juga kadangkala masalah seks masing-masing.
Perlu diketaui bini saya sangat kuno mengenai masalah seks, sedangkan Siska sangat menyukai variasi dalam hal berhubungan masalah seks dan juga terbuka kalau berbicara mengenai masalah seks, juga kebetulan dikeluarga istri saya dia paling cantik dan sensual, sebagai ilustrasi tingginya kurang lebih 165 cm, kulit putih mulus, hidung mancung, bibir agak agak basah serta ukuran dada 34A.
Keakraban ini dimulai sejak tahun lalu dan berlangsung cukup lama dan pada tahun ini sekitar bulan Juni, pembicaraan kami lebih banyak mengarah pada masalah rumah tangga, dimana dia cerita tentang suami yang jarang sekali menarik perhatian, tanggung jawab kepada dia dan anak-anak, bahkan dalam soal mencari nafkahpun Siska lebih banyak menghasilkan suami daripada ditambah lagi sang suami terlalu banyak mulut alias cerewet dan berhubungan dengan perilaku seperti orang kaya saja.
Menurut saya kehidupan ekonomi keluarga Siska memang agak prihatin walaupun tidak bisa dikatakan kekurangannya, tapi bisa dikatakan dialah yang membanting tulang untuk menghidupi keluarganya. Selain itu sang suami dengan lenggang keluyuran dengan teman-temannya baik pada hari biasa maupun hari minggu dan Siska pernah mengatakan kepada saya bahwa lebih baik suami pergi keluar daripada di rumah, karena kalau dia di rumah pusing sekali mendengarkan kecerewetannya.
Akupun menasihati dia agar sabar dan tabah menghadapi masalah seks ini, karena saya seringkali juga menghadapi masalah seks yang kurang lebih sama dengannya hanya saja penekanannya berbeda dengan kakaknya. Istri saya seringkali ngambek yang tidak jelas alasannya dan bilamana itu terjadi seringkali saya tidak diajak berbicara lama sekali.
Akhirnya Siska juga menceritakan keluhannya tentang masalah seks dengan suaminya, dimana sang suami selalu meminta jatah naik kasur 2-3 kali dalam seminggu, tetapi Siska dapat dikatakan hampir tidak pernah merasakan apa yang namanya orgasme sejak menikah sampai sekarang, karena sang suami lebih menekankan kuantitas hubungan seks dibandingkan kualitas.
Siska juga menambahkan sang suami sangat kaku dan tidak pernah mau belajar mengenai apa yang namanya foreplay, walaupun sudah sering saya pinjami xxx film, jadi prinsip suami langsung colok dan selesai dan hal itupun berlangsung tidak sampai 10 menit.
Siska lalu bertanya kepada saya, bagaimana hubungan saya dengan kakaknya dalam hal hubungan seks, saya katakan kakak kamu kuno sekali dan selalu ingin hubungan seks itu diselesaikan secepat mungkin, terbalik ya kata Siska.
Suatu hari Siska telepon saya memberitahukan bahwa dia harus pergi ke Bali ada tugas dari kantornya, dia menanyakan kepada saya apakah ada rencana ke Bali juga, karena dia tahu kantor tempat saya bekerja punya juga proyek industri di Bali, pada awalnya saya agak tidak tertarik untuk pergi ke Bali, soalnya memang tidak ada jadwal saya pergi ke sana. Namun dengan pertimbangan belas kasihan juga kalau dia seorang wanita pergi sendirian ditambah lagi kan dia adik istri saya jadi tidak akan ada apa-apa, akhirnya saya mengiyakan untuk pergi dengan Siska.
Pada hari yang ditentukan kita pergi ke Bali berangkat dari Jakarta 09.50, pada saat tiba di Bali kami langsung menuju Hotel Four Season di kawasan Jimbaran, hotel ini sangat bernuansa alam dan sangat romantis sekali lingkungannya, pada saat menuju meja resepsionis saya langsung menanyakan reservasi atas nama saya dan petugas langsung memberikan saya 2 kunci bungalow,
pada saat itu Siska bertanya kepada saya, oh dua ya kuncinya, saya bilang iya, soalnya saya takut lupa kalau berdekatan dengan wanita apalagi ini di hotel, dia menambahkan ngapain bayar mahal-mahal satu bungalow saja kan kita juga saudara pasti tidak akan terjadi apa- apa kok, lalu akhirnya saya membatalkan kunci yang satu lagi, jadi kita berdua berbagi 1 bungalow.
Saat menuju bungalow kami diantar dengan buggy car (kendaraan yang sering dipakai di lapangan golf) mengingat jarak antara resepsionis dengan bungalow agak jauh, di dalam kendaraan ini saya melihat wajah Siska, ya ampun cantik sekali dan hati saya mulai bergejolak, sesekali dia melontarkan senyumnya kepada saya, pikiran saya, dasar suami tidak tahu diuntung sudah dapat istri cantik dan penuh perhatian masih disia-siakan.
Di dalam bungalow kami merapikan barang dan pakaian kami saya menyiapkan bahan pertemuan untuk besok, sementara dia juga menyiapkan bahan presentasi. Pada saat saya ingin menggantungkan jas saya sengaja tanpa tangan saya menyentuh buah dada karena sama-sama ingin menggantungkan baju masing-masing, saya langsung bilang maaf ya Kak betul saya tidak sengaja, dia bilang sudah tidak apa-apa menganggap saja kamu dapat rejeki. Wow, wajahnya memerah dan dia semakin cantik.
Lalu kita nonton TV bersama filmya up close and personal, pada saat ada adegan kasur saya bilang sama Siska wah kalau begini terus saya bisa tidak tahan nih, lalu saya berniat beranjak dari kasur mau keluar kamar (kami sambil setengah tiduran di kasur), dia langsung bilang mau kemana sini saja,
tidak usah takut deh menarik sambil tangan saya lembut sekali seakan memohon agar tetap di sisinya, selanjutnya kita cerita dan berandai-andai kalau dulu kita sudah saling ketemu dan kalau kita berdua menikah dan sebagainya Saya memberanikan diri bicara, Kak kamu kok cantik dan anggun sih,
Siska menyyahut nah kan mulai keluar rayuan gombalnya, sungguh kok sih saya tidak bohong, saya pegang tangan sambil mengelusnya, oww geli banget, Andry ayo nanti saya bisa lupa nih kalau kamu adalah suami kakak saya. Biarin saja kata saya.
Perlahan tapi pasti tangan saya mulai mencekik ke pundaknya terus mengendurkan rambutnya tanpa disangka dia juga mulai sedikit memeluk saya sambil membekukan kepala dan rambut saya. Akhirnya saya kecup keningnya dia bilang Andry kamu sungguh lembut sekali. Oh, indahnya kalau dulu kita bisa menikah saya bilang, Abis kamunya sih sudah punya pacar.
Lalu saya kecup juga memberi ciuman yang sensual, dia juga membalas kecupan saya dengan agresif sekali dan saya memakluminya karena saya yakin dia tidak pernah diperlakukan sehalus ini. Kami berciuman cukup lama dan saya mendengar nada nafasnya mulai tidak beraturan, tangan saya mulai merambat ke daerah sekitar buah dada. Dia sedikit terkejut dan menarik diri walaupun mulut kami masih terus saling berciuman.
Kali ini saya masukkan tangan saya langsung ke balik BH-nya, dia menggelinjang. Saya mainkan putingya yang sudah mulai menekan dan perlahan saya buka kancing bajunya dengan tangan saya yang kanan, setelah terbuka saya lepas BH-nya.
Woww betapa indahnya buah dada, ukurannya kurang lebih mirip dengan istri saya namun putingnya masih berwarna merah muda mungkin karena dia tidak pernah menyusui putranya, Siska terhenyak sesaat sambil berbicara, Andry kok jadi begini.
Kak aku suka ama kamu, terus dia menarik diri. Saya tidak mau berhenti dan melepaskan kesempatan ini, langsung saya sambar lagi buah dada kali ini dengan menggunakan lidah saya sapu bersih buah dada beserta putingnya. Siska hanya mendesah-desah sambil mengusap-ngusap kepalaku dan aku merasakan tubuhnya semakin menggelinjang kegelian dan keringat mulai mengucur dari badannya yang harum dan putih halus.
Lidah saya masih bermain diputingnya sambil menyedot-nyedot halus. Dia semakin menggelinjang dan langsung membuka baju saya pada saat itu saya juga membuka kancing roknya dan terlihat paha yang putih mulus nan merangsang, kita sekarang masing-masing tinggal CD saja, tangannya mulai menekan memegang dan badan saya, sementara itu lidah saya mulai turun ke arah pangkah paha.
Dia semakin menggelinjang, Oww Andry nikmat dan geli sekali. Perlahan saya turunkan CD-nya, dia bilang Andry jangan bilang sama siapa-siapa ya terutama kakak saya. Saya bilang memang saya gila kali, pakai bilang-bilang kalau kita. setelah CD-nya saya turunkan saya berusaha untuk menjilat klitorisnya yang berwarna merah menantang. Pada awalnya dia tidak mau, katanya dia belum pernah begituan, nah sekarang saatnya kamu mulai mencoba.
Lidah saya langsung menari-nari di klitorisnya, dia meraung keras, Ohh,Andry, enaakk sekali, saya, saya tidak pernah merasakan ini sebelumnya kamu pintar sekali sih,. Kemudian saya jilat klitoris dan lubang vaginanya, tidak berapa lama kemudian dia menjerit, Auuww saya keluar Andry Oohh nikmat sekali, dia bangkit lalu menarik dengan keras CD-ku.
Langsung dia sambar penis saya dan dilumatnya secara panas dan agresif sekali. Terus terang istri saya tidak perah mau melakukan oral seks dengan saya, dia terus memainkan lidahnya dengan lincah sementara tangan saya memainkan puting dan kelentitnya. Tiba-tiba ia menghisap penisku dengan keras sekali ternyata dia orgasme lagi, dia mengeluarkan penisku, Andry ayo dong masuk ke sini, sambil menunjuk lubangnya.
Perlahan-lahan saya tuntun penis saya masuk ke vaginanya, dia terpejam saat penis saya masuk ke dalam vaginanya sambil dia tiduran dan mendesah-desah. Ohh Andry biasanya suami saya sudah selesai dan saya belum merasakan apa-apa, tapi kini saya sudah dua kali keluar, kamu baru saja mulai. Waktu itu kami bercinta sudah kurang lebih 30 menit sejak awal kita bercumbu.
Sekarang saya angkat ke dua kaki ke atas lalu ditekuk, sehingga penetrasi dapat lebih dalam lagi sambil saya sodok keluar masuk vaginanya. Dia terpejam dan terus menggelinjang dan bertambah pembohong. Saya tidak pernah membayangkan orang seperti Siska yang lemah lembuh bisa ternyata pembohong di ranjang mati. Dia menggelinjang terus tak karuan.
Ohh Andry saya keluar lagi. Saya angkat perlahan penis saya dan kita berganti posisi duduk, terus dia yang kini mengontrol jalannya permainan, dia mendesah sambil terus menyebut, Ohh Andry,ohh Andry. Dia naik turun makin lama makin kencang sambil sekali-kali menggoyangkan pantatnya, tangan memegang pundak saya keras sekali.
Iihh, uuhh Andry saya keluar lagi, kamu kok kuat sekali,ayolah Andry keluarin dong saya sudah tidak tahan nih.Biar saja, kata saya, Saya mau bikin kamu keluar terus, kan kamu bilang sama saya, bahwa kamu tidak pernah orgasme sama suami kamu sekarang saya bikin kamu orgasme terus.Iya sih tapi ini benar-benar luar biasa Andry, ohh betapa bahagianya saya kalau bisa setiap hari begini sama kamu. Ayo jangan ngaco ah, mana mungkin lagi, kata saya.
Saya bilang, Sekarang saya mau mencoba doggy style.Apa tuh, katanya.Ya ampun kamu tidak tau.Tidak tuh, katanya. Lalu saya pandu dia untuk menungging dan perlahan saya masukkan penis saya ke vaginanya yang sudah banjir karena keluar terus, pada saat penis saya sudah masuk sempurna mulai saya tusuk keluar masuk dan goyangin makin lama makin kencang.
Dia berteriak dan menggelinjang dan mengguncangkan tubuhnya. Andry, ampuun deh saya keluar lagi nih. Waktu itu saya juga sudah mau keluar.Saya bilang,Nanti kalau saya keluar maunya di mulut Siska.Ah jangan Siska belum pernah dan kayaknya jijik deh.Cobain dulu ya, akhirnya dia mengangguk.
Tiba saatnya saya sudah mau orgasme saya cabut penis saya dan sambil dia jongkok saya arahkan kepala penis saya ke mulut sambil tangan dia mengocok-ngocok penis saya dengan sangat bernafsu. Kak, Ketika mau keluar langsung penis saya dimasukkan ke dalam mulut tidak lama lagi.
Creett, creett, creett, creett, penuhlah mulut dia dengan sperma saya sampai berceceran ke luar mulut dan jatuh di pipi dan buah dada. Dia terus menjilati penis saya sampai semua sperma saya kering saya tanya dia, Gimana kak nikmat tidak rasanya.Dia bilang, Lumayan.Kita rindu tertidur sampai akhirnya kita bangun jam 21.30.
Siska mengecup halus bibir saya, Andry, terima kasih banyak, saya benar-benar puas sama apa yang kamu berikan kepada saya, meskipun ini hanya sekali saja pernah terjadi dalam hidup saya.